“Di Batu Gadang ini ada sekitar 40 Ha areal persawahan. Sejak akhir 2017, kami sudah sosialisasi ke petani sawah yang tergabung ke dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan mereka setuju dengan pemakaian pupuk organik ini,” ujarnya.
Paling tidak, lanjutnya, dari 40 Ha areal persawahan itu, minimal sekitar 30 Ha diharapkan bisa ditanami padi organik. Sebanyak 30 Ha sawah itu berada di tiga titik, Kasumbo, Ngalau Baribuik, dan Timbulun,” ungkap Dirmansyah.
Kepala Biro CSR Semen Padang diwakili Staf CSR, Masykur Rauf, menyebut bahwa pihaknya mendukung program padi organik dari Forum Nagari Batu Gadang tersebut, karena sudah menjadi bagian dari program “Basinergi Mambangun Nagari” yang di dalamnya terdapat pilar Elok Nagari.
“Ini progran unggulan dan monumental yang harus didukung, karena hasilnya bagus dan masyarakat memang menikmatinya. Harapan kami, kalau bisa ini dikembangkan lebih luas lagi dengan tanaman lainnya, supaya areal persawahan dan perkebunan di Batu Gadang tidak terkena residu kimia,” katanya.(*)