Namun, kini perang dagang sudah berubah menjadi perang mata uang. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahkan mengatakan China telah melakukan manipulasi mata uang dan meminta International Monetary Fund (IMF) untuk menghilangkan kompetisi yang tidak sehat itu.
Selain itu, dari dalam negeri, terdapat rilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2019 yang juga menjadi faktor pemukul rupiah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di angka 5,05 persen atau lebih rendah dibanding tahun lalu yakni 5,27 persen. (cnn)
Baca Juga:
Awal Pekan, Rupiah Melemah ke Rp14.188/USD