Dari sisi Brexit, parlemen Inggris berhasil memaksa Perdana Menteri Boris Johnson untuk meminta perpanjangan tenggat waktu agar Inggris bisa keluar dengan kesepakatan. Sementara dari sisi negosiasi dagang, lanjut Ariston, AS dan China telah sepakat akan melakukan pembicaraan lanjutan pada beberapa waktu ke depan untuk memfinalisasi kesepakatan dagang yang sudah dicapai.
“Pertemuan APEC di Chile bulan November mendatang menjadi target penandatanganan perjanjian dagang AS Tiongkok fase 1,” kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (21/10).
Kendati demikian, Ariston mengatakan sentimen pelambatan ekonomi global bisa menjadi berpotensi menekan rupiah ke depan. “IMF memangkas lagi proyeksi pertumbuhan tahun 2019 dan 2020,” ucapnya.
Sementara dari sisi domestik, Ariston berpendapat pasar masih menantikan susunan kabinet Baru Jokowi Maaruf. Lebih lanjut, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp14.100 sampai dengan Rp14.170 per dolar AS pada awal pekan ini. (cnn)