Pengaruh Kegiatan Wirausaha Mahasiswa Terhadap Kemandirian Finansial dan Indeks Prestasi Akademik

sumber : Unair News

Selanjutnya untuk case hape, ceritanya ada adik kelas waktu SD bisnis case hp. Lalu saya tertarik, dan akhirnya mencoba memesan satu, dan merasa cocok. Akhirnya saya ajak bekerja sama, dan dia setuju. Alhasil lahirlah Tremendous Case. Alhamdulillah.

  • Kenapa harus wirausaha ini? Apakah tidak ada wirausaha lain?

Bisnis sebanyak ini saya terinspirasi dari Rafi Ahmad sama Nagita Slavina yang punya gurita bisnis dimana-mana dan di berbagai bidang. So, saya berani untuk mencoba. Pelajarannya, senior saya mengatakan, harusnya fokus dulu di satu bisnis, kalau sudah kuat baru bangun yang lain. Dan saya setuju itu, harusnya bangun satu usaha dulu, dikuatkan brandnya, baru bangun yang lain. Tapi, karena sudah terjadi, dan bisnisnya sudah ada, itu jadi pelajaran buat saya kedepannya. Karena kita tidak  akan tahu kalau tidak mencoba. Sampai kapan pun ide tidak akan terwujud kalau tidak dicoba. Salah satu pebisnis yang saya kagum itu Bob Sadino, dengan teori “action” nya, sehingga saya berani membuat action.

  • Berapa omset perbulan? Dan kemana lokasi omset tersebut?  Untung atau justru rugi?
Baca Juga :  Video: Hadiri Dies Natalis UI, Jokowi Dihadiahi 'Kartu Kuning' Oleh Mahasiswa

Kalau untuk bulanan tidak tentu ya, tapi Alhamdulillah. Misalkan orderan baju lagi sepi, milkshake nya ramai. Jadi saling menopang satu sama lain. Kalau dikalkulasikan, sebulan pertama semua modal itu sudah balik. Jadi selanjutnya tinggal untungnya saja.

  • Bagaimana dengan akademik di kampus? Dan manajemen waktunya?

Tidak terganggu, karena saya pernah lihat kutipan pebisnis Bob Sadino, “Sebesar apapun gaji mu di kantor, tetap saja kamu bawahan. Sekecil apapun pengahsilan, tetap saja kamu bosnya”. Nah, inilah bisnis saya. Tidak terikat jam atau jadwal tertentu, karena bisnis ini by order, atau tergantung pesanan. Alhamdulillah tidak pernah menganggu, dan bernturan antara akademis dan bisnis saya.