Eka berpendapat, untuk membantu peternak ayam petelur ini, Pemkab Tanah Datar sudah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan program tanam jagung besar-besaran di Kabupaten Tanah Datar tersebut.
“Dalam anggaran perubahan ini kita bantu petani bibit jagung terbaik. Kita targetkan akan menanam jagung seluas 400 hektare,” sebut Eka.
Diharapkan dengan adanya program di atas, maka peternak di Tanah Datar tidak kesulitan mendapatkan pakan ternak dan harganya juga stabil. Namun di sisi lain, terkait harga telur anjlok, tutur Eka, karena memang permintaan menurun.
“Ini dampak pandemi, hukum ekonomi berlaku. Permintaan menurun harga turun,” jelasnya.
Dikatakan Eka, sebenarnya Kementerian Perdagangan sudah memiliki program untuk menyikapi hal ini. Salah satunya dengan membeli telur para peternak untuk dibagikan kepada para penerima bansos.
“Kami meminta, jika pemerintah pusat ada program ini, tolong beli juga telur dari peternak Tanah Datar,” imbuhnya.
Selain itu, ia beeharap pandemi segera berlalu. Dengan harapan ekonomi berputar lagi, seperti kafe-kafe buka normal kembali, katering lancar. Kemudian, kebutuhan telur meningkat, dan harga telur pun bisa terdongkrak.