Sulit, Amazon Bakal PHK Lebih dari 18.000 Karyawan

Namun, seiring mulai pulihnya aktivitas usai pandemi, Amazon kini menghadapi kondisi peralihan di mana masyarakat mulai kembali belanja secara langsung atau offline dan mengurangi belanja secara online.

Di sisi lain, kondisi lonjakan inflasi dan pelemahan ekonomi Amerika Serikat (AS) bahkan global, membuat konsumsi masyarakat pun turun tajam, termasuk dalam hal berbelanja melalui e-commerce.

Jessy, dalam memonya, mengatakan bahwa para eksekutif Amazon baru-baru ini telah bertemu untuk menentukan langkah efisiensi dan strategi yang tepat untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.

“Peninjauan tahun ini lebih sulit mengingat ekonomi yang tidak menentu dan kami telah merekrut dengan cepat selama beberapa tahun terakhir,” kata dia.

Menurutnya, PHK akan membantu Amazon mengejar peluang jangka panjang dengan struktur biaya yang lebih kuat. Jessy pun menekankan, bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan yang sulit bagi perusahaan.

Selain Amazon, kondisi mengurangi jumlah tenaga kerja juga dilakukan perusahaan teknologi lainnnya. Salah satunya seperti Meta, induk dari Facebook, baru-baru ini mengumumkan PHK 11.000 karyawannya, menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan. (pp)