Hujan Sebentar Padang Banjir, Inilah Kata Pakar Tata Kota

Kabarin – Banjir yang sering melanda Kota Padang, harus mendapat perhatian yang lebih serius. Karena hujan sebentar saja, beberapa daerah di Kota Padang sudah digenangi air. Berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari pembenahan drainase, namun air tetap saja mengenai jalan-jalan hingga permungkiman penduduk.

Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS), Prof Isril Berd menilai Pemerintah Kota harus segera menata kota kembali, karena permukinan penduduk ataupun jalan-jalan sudah berada di tempat yang rendah, cekungan hingga hulu sungai. “Pemerintah Kota harus menata kembali tata ruang Kota Padang. Mana daerah yang bisa dijadikan untuk permungkiman ataupun perkantoran,” jelasnya, dikutip hariansinggalang.

Menurutnya, topografi Padang terdiri atas lereng bagian Bukit Barisan dengan 694,96 kilometer bujur sangkar, hanya 29-30 persen saja layak huni yang bisa digunakan untuk permungkiman penduduk. Sisanya 70 persen merupakan hutan lindung.

Kondisi topografi ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Bentangan alam banyak landai, tempat air berkumpul atau cekungan kerendahan. Ini tumpuan air mengalir dan sasaran banjir.

Nah, manfaatkan lokasi tersebut untuk kehidupan masyarakat. Tapi ia juga meminta pemerintah harus menghijaukan hutan kembali, agar jikalau hujan sebentar saja tidak menjadi boomerang terjadinya banjir di kawasan tertentu.

Namun terkait air yang mengenai Bandara Internasional Minangkabau, akibat drainase yang tersumbar Isril Berd meminta segera ditangani secepatnya. Menurutnya, BIM berpeluang terjadinyanya dua banjir, seperti banjir dari laut dikenal dengan banjir rob dan banjir dari meluapnya beberapa Daerah Aliran Sungai.

Lihat saja di sebelah selatan, dilalui Batang Anai, Kasang dan Kandis. Di sebelah utara bandara terdapat batang Tapakis dan Ulakan. Kemudian, permukaan daerahnya banyak yang cekung dan rendah, karena terletak di tepi pantai.

Hal senada juga disampaikan Dosen Hukum Lingkungan Universitas Ekasakti (Unes), Andi Cery Kurnia. Menurutnya, tata kota harus segera dibenahi. Kemudian, drainase yang tidak maksimal dibenahi. “Masalah drainase yang tidak baik,” tegasnya.

Selain itu, penyebab banjir yang selalu mengenai Kota Padang setiap hujan adalah kebiasaan yang membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga mengakibatkan saluran air tersumbat.

“Untuk pembenahannya, harus ada duduk bersama antara pemerintah, masyarakat dan organisasi-organisasi lingkungan,” pintanya.(sgl)