Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Satriawan Salim, menyatakan pemerintah perlu memikirkan alternatif lain evaluasi belajar. Ia menyebut evaluasi di tengah masa studi merupakan pilihan tepat lantaran bisa berguna sebagai bahan perbaikan. “Itu untuk pemetaan, sehingga tidak harus nasional,” kata dia.
Tak hanya itu, Satriawan menuturkan, kelulusan seharusnya tak hanya berbasis pada nilai mata pelajaran. Nilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan selama masa studi juga harus dipertimbangkan.
Ia menyebut nilai keterampilan itu bisa menjadi portofolio siswa untuk menentukan kelulusan bukan lagi ujian nasional. “Portofolio itu tercermin dalam penugasan-penugasan. Siswa itu mendapatkan project untuk mendapat aspek nilai keterampilan,” ucap dia. (epr/tem)
Baca Juga:
Hari Guru Nasional, Mendikbud Nadiem Makarim Ingin Guru Mulai Berinovasi