Soal Nasionalisme dan Memegang Teguh Status WNI, Belajarlah pada BJ Habibie!

habibie

“Boeing adalah perusahaan besar, sehingga saya dapat tenggelam dalam permasalahan rinci tanpa memiliki gambaran mengenai penyelesaian seluruh permasalahan,” katanya.

Akhirnya Ainun menyerahkan keputusan kepada Habibie dengan sebuah catatan. Persyaratan itu yakni agar Habibie tak lupa dan mengingkari sumpah yang pernah diucapkan ketika sakit keras berbaring di rumah sakit. Berikut bunyi sumpah tersebut;

Baca Juga :  Terjebak di Kedalaman 92 Meter, 13 Penambang Emas Lolos dari Maut

Terlentang!Jatuh!Perih!Kesal!
Ibu pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perjalanan
Janji pusaka dan sakti
Tanah tumpah darahku makmur dan suci.

Hancur badan!
Tetap berjalan!
Jiwa besar dan suci
Membawa aku Padamu!

Arti pada yang dimaksud dalam tulisan itu adalah Indonesia makmur dan suci dengan mengandala sumber daya manusianya. “Setelah kami renungkan bersama, tawaran Boeing kami tolak dan kami memutuskan agar saya melamar pada perusahaan kecil di Hamburg,” kata ujarnya.

Baca Juga :  Penembakan Terjadi di Festival Musik Las Vegas, Dua Orang Tewas

Habibie merupakan sosok yang sangat dihargai di Jerman. Tak hanya di bidang pesawat, namun juga ia berperan dalam membangun industri kereta Jerman.