Tak ayal pemerintah Jerman menawarkan status kewarganegaraan. Namun sekali lagi Habibie menolak tawaran itu karena persoalan etik dan moral.
“Saya pernah menolak tawaran untuk menjadi warga negara Jerman karena nilai moral dan etik tak dapat menerima tawaran tersebut. Sehingga sebagai jalan tengah ia bersama istri diberi izin tinggal dan bekerja seumur hidup di Departemen Pertahanan Jerman,” tuturnya.
“Saya selalu menganggap keberadaaan saya di tanah rantau sebagai masa transisi untuk mencari pengalaman. Pengalaman ini saya perlukan untuk kelak dapat membantu bangsa saya dalam perjuangan yang sedang mereka laksanakan.”
Momen penting lain yang juga tak pernah terlupa adalah bagaimana Habibie mendapat tawaran dari Presiden Filipina, Ferdinand Marcos untuk membangun industri penerbangan Filipina.
Tawaran tersebut disampaikan langsung Marcos saat Habibie sedang berkunjung ke negara tersebut terkait proyek pembuatan helipoter.”Selamat datang di antara bangsamu, Dr Habibie,” kata Marcos yang menyambut Habibie.