Mantan Istri Bupati Nagan Raya Disiksa Perampok dan Hartanya Dikuras

Kriminal1 Views

kabarin.co – MEULABOH, Monalisa (39), korban penyiksaan dan penyekapan kawanan perampok masih menjalani perawatan intensif di ruang kelas utama Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Luka di bagian mata masih terlihat mengeluarkan darah akibat dianiaya perampok.

“Saya dupukul pakai besi, kemudian diinjak-injak, setelah itu mulut saya disumpal dengan lakban serta kaki dan tangan diikat oleh tiga pria yang mengenakan topeng,” kata Mona kepada wartawan saat ditemui di RSUD Cut Nyak Dhin Meulaboh, Senin (26/9/16).

Menurut Monalisa, penyiksaan dan penyekapan kawanan perampok yang dialaminya itu terjadi pada Minggu (25/9/16) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah ia keluar dari rumah untuk menyiram bunga dan menyalakan mesin mobil.

Namun saat ia kembali masuk ke rumah karena ingin ke kamar mandi tiba-tiba tiga orang perampok yang mengenakan pakaian serbahitam dan mengenakan topeng itu langsung memukulnya dengan menggunakan besi hingga ia terjatuh.

“Sebelum kejadian saya menyiram bunga di taman dan menyalakan mesin mobil digarasi, setelah itu saya kembali masuk ke rumah ingin membuang air. Saya masuk ke kamar pembantu, tiba-tiba saya langsung dipukul dengan besi di bagian kepala hingga jatuh, setelah itu saya masih dipukul dan diinjak-injak di bagian dada,” katanya.

Pura-pura pingsan

Setelah bagian wajahnya berlumuran darah akibat penyiksaan kawanan perampok itu, Mona berpura-pura pingsan. Namun dalam kondisi bertahan nafas, pelaku juga masih menginjak-injak bagian dada Mona hingga korban muntah darah.

“Saat disiksa, saya berusaha untuk tidak berteriak karena takut terbangun. Anak saya yang masih tidur di dalam kamar. Karena kalau anak saya bangun, pelaku pasti akan menganiaya juga anak saya,” ujarnya.

Setalah menyiksa dan menyekap mantan istri Bupati Nagan Raya itu hingga korban tak berdaya, kemudian perlawanan perampok masuk ke kamar tidur Mona mengobrak-abrik isi kamar, sehingga 337 gram atau 100 manyam emas murni dan kalung berlian senilai Rp 200 juta raib dibawa kabur perampok.

“Perhiasan emas dan berlian yang saya pakai sehari-hari diambil oleh perampok. Karena emas dan berlian sebelum tidur, malamnya saya buka dan saya simpan di tempat tidur,” ujar Monalisa.

Mona menduga, tiga perampok yang menyiksa dan menyekapnya itu telah masuk ke rumahnya pada malam hari. Karena setelah anak laki-lakinya pulang, ia sempat mendengar suara pintu pagar belakang terbuka.

Namun ia tidak mencurigai ada perampok karena puluhan tahun ia tinggal di rumah itu tidak pernah terjadi apa-apa, apalagi letak rumahnya di Jalan Swadaya Pusat, Kota Meulaboh dan tak jauh dari Mapolres Aceh Barat. Bahkan jalan di depan rumahnya itu selalu ramai dilintasi warga.

“Saya tidak mencurigai apa-apa saat ada suara pintu belakang terbuka, karena selama berpuluh-puluh tahun rumah saya aman-aman saja, mungkin perampok itu telah masuk ke rumah tengah malam, namum baru pagi hari perampok menyiksa dan menyekap saya,” ujarnya. (kom)

Baca Juga:

2 Orang Pelaku Perampokan Di Pondok Indah Beli Motor Ninja Usai Merampok

Polisi Gelar Pra-rekontruksi Kasus Perampokan Pondok Indah

Polda Metro Jaya Masih Menelusuri Kejanggalan Perampokan Rumah di Pondok Indah