Metro  

Bercadar, Dosen IAIN Bukittinggi Dilarang Mengajar

Di waktu menyampaikan itu lah, beliau sampaikan Ibu nonaktif saja. Saat saya minta surat, dibilang lisan saja, tanpa surat. Beliau bilang bahwa ini perintah atasan,” katanya.

Pimpinan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi di Sumatra Barat membantah anggapan bahwa pihaknya melarang pengguanaan cadar bagi mahasiswi dan dosen di lingkungan akademik. Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Bukittinggi, Syahrul Wirda, menyatakan bahwa imbauan yang diterbitkan kampusnya sesuai dengan kode etik yang disepakati seluruh civitas akademika.

Syahrul menerangkan, sejak tahun 2017 lalu IAIN Bukittinggi sudah menjalankan langkah persuasif bagi mahasiswi dan dosen bercadar untuk mengikuti ketentuan berbusana sesuai kode etik kampus. Poin yang menjadi bahan pertimbangan kampus, lanjutnya, adalah upaya untuk menghindari justifikasi bahwa penggunaan cadar menunjukkan tingkat ke-Islam-an yang paling sempurna bagi seorang muslimah.

Baca Juga :  Barlius Tutup Mata Atas Dugaan Pelanggaran PPDB SD N 20 Indarung

Kadang yang kami takutkan, mereka posisikan diri bahwa yang bercadar itu yang benar. Itu nggak mau kita. Jangan justifikasi orang yang tidak bercadar belum sempurna Islamnya,” jelas Syahrul. (epr/rep)