Menyikapi itu, Bupati Tanahdatar Eka Putra mengklaim akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kepolisian untuk menindaklanjuti adanya pemberitaan yang menyebutkan ada ratusan orang anggota jaringan terorisme NII di wilayah yang dipimpinnya.
Dalam koordinasi yang dilakukan, pihaknya akan mempelajari apa-apa saja kriteria yang disebut terpapar ajaran radikal dan termasuk dalam jaringan teroris.
Hal ini akan menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar dalam mengambil kebijakan dan melakukan pengawasan kepada masyarakat.
Menurut Eka Putra, pihaknya sangat meragukan masyarakat Tanah Datar banyak yang terpapar radikalisme.
Sebab, Tanah Datar adalah daerah pejuang. Dan terbukti begitu banyak tokoh-tokoh bangsa yang berasal dari Tanah Datar.
“Tapi kalau ada orang luar yang datang ke Tanah Datar, lalu menyebarkan ajaran Radikal itu mungkin,” kata Eka Putra.
Eka Putra mengatakan, pihaknya juga akan meminta petunjuk kepada BNPT kiat-kiat menelusuri adanya jaringan terorisme. Sehingga bisa diteruskan kepada pemerintahan Nagari dan jorong.