Metro  

Ada Sekolah Lapang Lebah Madu, Sumbar Optimis jadi Produsen Madu

 

Namun sangat disayangkan, walaupun madu memiliki banyak manfaat baik, tingkat konsumsi madu pada masyarakat kita masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain.

 

Diketahui, budidaya ternak lebah madu memiliki beberapa kelebihan dibanding budidaya hewan ternak lainnya. Usaha lebah madu tidak membutuhkan pakan dan modal dalam pemeliharaannya, sebab lebah madu akan mencari makanan sendiri, namun hasil

Baca Juga :  Pemprov Sumbar Anggarkan Rp 20 Miliar untuk Pembangunan Sawahlunto

panen dari usaha budidaya tersebut sangat menjanjikan, terutama lebah tanpa sengat (lebah galo-galo).

 

Untuk itu ia berharap, Sumbar dapat menjadi produsen madu galo-galo terbesar di Indonsia.

 

Sebelumnya, Gerakan Minum Madu Asli (GEMMA) yang dicanangkan pada 2021 lalu, telah memberikan warna baru dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, melalui Perhutanan Sosial dan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Baca Juga :  Operasi Lilin Singgalang 2021, Polda Sumbar Kerahkan 664 Personel

 

Implementasinya diwujudkan dalam bentuk peningkatan kapasitas kelompok penerima bantuan berupa Sekolah Lapang serta pemberian stup lebah madu galo-galo kepada masyarakat.