Di tanggal 20 Juli 2024, semejak siang para pengunjung sudah berdatangan.
Mereka berkeliling untuk melihat pameran seni, koleksi museum Perang Situak, dan Komunitas Literasi Padang Pariaman.
Rumah tua dekat tanah lapang milik KAI disulap menjadi ruang pameran foto dan arsip sejarah.
Pada pintu depannya, pengunjung sudah disambut oleh anak-anak muda berpakaian ala pejuang kemerdekaan.
Mereka berkemeja dan celana coklat krim, tak lupa dengan topi pejuang.
Beberapa diantara mereka datang untuk mencicipi makanan tradisi Kayutanam yang tersedia pada gerai kuliner tradisi.
Ada Katupek Dendeang Rabu, Katupek Durian, Nasi Dagang, Kue Bawang Jadoel, Kacang Tojin, dan Serundeng Pisang.
Gerai ini buka sejak tanggal 19 Juli 2024 hingga 20 Juli 2024.
Saat memasuki areal pertunjukan, pengunjung dibuat takjub ketika melewati gerbang depan.
Instalasi itu terbuat dari beberapa buah marawa yang disusun menyerupai atap yang berwarna hitam, kuning, dan merah, simbol 3 luhak di Minangkabau.
Instalasi itu memiliki arti simbolik yang kuat yakni selamat memasuki daerah Minangkabau yang penuh dengan tradisi budaya.