Stasiun yang awalnya penuh ingatan pelik soal eksploitasi kolonial bertransformasi menjadi lokasi perhelatan warisan budaya lokal.
Hal ini adalah upaya agar narasi awal yang penuh penderitaan bisa jadi kekuatan untuk membangun cerita tentang perjuangan dan kebanggaan di masa depan.
Bagi Mahatma, tema Galanggang Arang 2024 yakni Anak Nagari Merawat Warisan Dunia, merupakan refleksi penting di tengah tatanan budaya yang terus berkembang di Sumatera Barat.
“Masyarakat dan komunitas anak nagari tidak cukup sebagai penonton, namun harus terlibat aktif dalam penyelenggaraan. Karenanya dua kali pelaksanaan Galanggang Arang Kayutanam, sebagian besar yang terlibat adalah anak nagari di Padang Pariaman,” ungkap Mahatma.
Ia berharap, helatan budaya ini bisa terus bertransformasi menjadi Alek Nagari yang berkelanjutan, yang dibutuhkan dan dikelola secara gotong-royong oleh anak nagari sepenuhnya.
Yayuk Sri Budi Rahayu, Ketua Pokja Galanggang Arang yang juga hadir pada malam ini memyampaikan apresiasinya.