“Masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan, dengan mengumpulkan dan membandingkan jawaban Bawaslu dengan situasi sistem peradilan pemilu lainnya sehingga Bawaslu dapat lebih baik lagi ke depannya.”
Dalam acara ini turut hadir juga peserta diskusi dari berbagai negara diantaranya Portugal, Filipina, Fiji, Myanmar, Malaysia, Swedia, Srilanka, USA, Portugal dan Myanmar serta dari Indonesia terdiri dari berbagai unsur kepemiluan seperti akademisi, pegiat pemilu, praktisi hukum, lembaga peradilan hukum, penyelenggara dan dan pengawas pemilu.
“Kami percaya bahwa masukan yang kami dapat bisa menjadi pegangan Bawaslu dalam melaksanankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas pemilu, juga sebagai landasan Bawaslu dalam menghadirkan keadilan pemilu dalam proses pelaksanaan pemilu,” pungkas Fritz. (arn)
Baca Juga:
Godaan Petugas Bawaslu Amat Berat
Bawaslu Larang Atribut Kampanye Pada Aksi Buruh
Bawaslu RI Menyebutkan ada Tiga Provinsi di Indonesia yang Rawan Konflik Saat Pilkada 2017