kabarin.co – Direktur eksekutif Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan Partai Demokrat jangan sampai salah memoles imej dan karakter Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut dia AHY bisa saja sangat populer tapi untuk elektabilitas persoalan lain karena menjadi politisi tidak lah mudah.
Figur AHY saat ini memang dianggap mulai naik daun terutama di kalangan anak muda. Sejak kalah di Pilkada DKI Jakarta tahun lalu, AHY juga telah aktif blusukan ke berbagai tempat di penjuru negeri untuk meningkatkan popularitas. Salah satu targetnya tentu saja menjadi capres atau dipinang menjadi cawapres di Pemilu 2019.
AHY Jangan Dipoles Menjadi Selebritis
“Untuk saat ini AHY bagus dan populer tapi pergaulannya tidak terlalu luas dalam dunia politik,” kata Hendri dalam diskusi di Jakarta, Selasa (10/7).
AHY, kata Hendri, tidak pernah terlihat bergaul dengan aktifis, tokoh politik dan politisi muda yang sedang naik daun. Mental militer dan kepemimpinan AHY sudah bagus, tapi memasuki dunia politik tidak mudah terlebih jika AHY ingin keluar dari bayang-bayang Sang Ayah Susilo Bambang Yudhoyono.
“Sejauh ini jualan Demokrat dengan menawarkan AHY sebagai capres atau cawapres tidak berlangsung baik. Menurut saya AHY jangan dipoles menjadi selebritis tapi politisi,” tegasnya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Zaenal Budiyono menyoroti kiprah dan peluang pemimpin muda untuk kontestasi Pilpres 2019. Menurut dia tokoh muda diciptakan untuk pergantian generasi dan peremajaan politik ke depan. Dalam hal ini, kata dia, apa yang dilakukan Demokrat dengan memunculkan AHY sangat bagus.
“Tokoh mudah seperti AHY, Romahurmuzy, Anies Baswedan dan Puan Maharani layak diperkenalkan terus,” ujarnya.
Sementara itu, survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang digawangi Denny JA menyimpulkan lima nama cawapres Jokowi. Sayangnya tidak satupun dari kelima nama tersebut datang dari kalangan tokoh pemimpin muda.
LSI menentukan nama-nama cawapres teraebut berdasarkan perhitungan beberapa variabel seperti ketua umum parpol, tokoh keagamaan dan Islam hingga tokoh militer. Mereka adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Mantan Ketua MK Mahfud MD, Kapolri Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. (arn)
Baca Juga:
Prabowo-AHY Duet di Pilpres 2019, Ini Reaksi PKS
Jusuf Kalla Tolak Tawaran Demokrat Maju Pilpres Duet dengan AHY