“Hal tersebut adalah langkah waspada yang bisa dipahami walaupun akan menimbulkan konsekuensi ekonomi,” ujar Karen Young, akademisi dari American Enterprise Institute sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
Karen mengatakan bahwa penundaan ibadah Umrah dan Haji akan menjadikan tahun 2020 sebagai tahun yang berat bagi Arab Saudi. Karena, Arab Saudi cukup bergantung pada sisi wisata religius untuk menutupi dampak dari penurunan harga minyak dunia. Jika tidak ada pemasukan dari sisi wisata religius, maka pertumbuhan ekonomi Arab dipastikan akan menurun.
“Akan menjadi pukulan yang telak apabila wisata religius, yang merupakan bagian dari reformasi ekonomi Arab Saudi, terganggu,” ujar Karen.
Sebagai catatan, per hari ini, sudah ada dua kasus virus Corona (COVID-19) di Arab Saudi. (epr/tem)
Baca Juga:
1.685 Jamaah Umrah Indonesia Tertahan di Negara Transit
Cegah Virus Corona, Arab Saudi Hentikan Sementara Layanan Umrah
1.300 Jemaah Umrah di Bandara Soekarno-Hatta Gagal Berangkat Karena Virus Corona