Berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), Ratih dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Jakarta Barat pada hari itu juga.
Bambang, istrinya Nina Widyawati, dan dua anak Ratih hanya bisa melihat jasad Direktur Rumah Sakit Duta Indah, Jakarta Utara itu dari jarak 50 meter. Sebelum liang lahat itu diuruk, anak bungsu Ratih, Firos mendekat untuk melantunkan azan. Bambang dan keluarganya baru diperbolehkan mendekat setelah proses penguburan selesai.
Bambang bercerita sang anak sudah mengeluh tak enak badan sejak Kamis, 19 Maret 2020. Kemudian, ia dirawat di Rumah Sakit Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan pada Selasa, 24 Maret 2020. Di sana, ia sempat menjalani tes untuk memastikan apakah dirinya mengidap terpapar virus Corona atau tidak.
Pada Sabtu, 28 Maret, rumah sakit menyatakan kondisi Ratih kritis. Keluarga menyebut rumah sakit kesulitan karena tak memiliki ventilator atau alat bantu pernafasan.
Ratih sempat akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Namun karena penuh, ia akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat. Ratih dibawa sudah dalam kondisi kritis.