Nina Widyawati, ibunda Ratih mengatakan, pada 31 Maret pagi, dokter meminta keluarga bersiap-siap menghadapi situasi terburuk. “Manusia kan berharap ada mujizat, tapi, ya….,” kata Nina, tak melanjutkan kalimatnya.
Namun, hingga meninggal keluarga tak kunjung mendapatkan hasil tes apakah Ratih positif Covid-19 atau tidak. Baru belakangan, sang Ibu mendapatkan informasi bahwa anak sulungnya itu positif mengidap Covid-19. “Saya tahu dari relasi,” kata Nina. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga telah mengkonfirmasi bahwa Ratih positif mengidap Covid-19.
Ratih merupakan satu dari ratusan pasien yang dimakamkan dengan protokol Covid-19. Baca cerita lengkap bagaimana tingginya angka kematian selama pandemi Corona di DKI Jakarta dalam liputan khusus Tempo Interaktif.*(vmi/Tempo)