Jika data itu sudah terkumpul, maka selanjutnya BPOM harus segera mengambil langkah dengan menarik seluruh vaksin palsu tersebut dan memberikan vaksin ulang kepada anak yang mendapat vaksin palsu.
“Maka ini harus dilokalisasi, kemudian diamankan dan ditarik. Bagi anak-anak yang mendapat vaksin palsu itu maka harus divaksin ulang sampai mereka mendapat kekebalan tubuh,” pungkas Dede.
Vaksin Palsu Beredar karena Masyarakat Ingin Harga Murah
PLT Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Tengku Bahdar Johan mengatakan, maraknya penjualan vaksin palsu dikarenakan tingginya permintaan vaksin murah dari masyarakat. Permintaan tersebut, berasal dari luar pemerintah yang kebanyakan sudah memakai sembilan vaksin gratis.
“Penjualan vaksin palsu ini lebih murah daripada harga normal, sehingga banyak masyarakat yang kerap memakainya untuk menghindari pengeluaran anggaran,” katanya di Gedung BPOM, Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).