kabarin.co – JAKARTA – Sejumlah kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam membangun DKI Jakarta terus menuai kontra. Salah satu penyebabnya dikarenakan buruknya komunikasi Ahok dengan pihak terkait, termasuk wakilnya Djarot Saeful Hidayat.
Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko widodo yang terpilih menjadi Presiden pada akhir 2014 lalu, kebijakan yang dikeluarkan Ahok terus menuai kontra, baik di masyarakat maupun sesama lembaga pemerintahan. Mulai dari melakukan penggusuran mengurai banjir dan macet, hingga reklamasi dan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang kini ramai dibicarakan.
Menurut Nirwono, sedikitnya ada tiga hal yang harus diperhatikan seorang Gubernur dalam memimpin Jakarta. Pertama, kata dia, koordinasi perencanaan pembangunan Gubernur Ahok dengan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat dan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus dibicarakan dengan baik dan matang.