Kampanye Hitam Lewat Media Sosial Dinilai Sulit Dikontrol

kabarin.co – JAKARTA, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Masykurudin Hafitd menilai kampanye hitam yang beredar di media sosial menjadi hal yang paling sulit dikontrol dalam pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut dia, penyebar konten-konten yang merugikan bagi pasangan cagub dan cawagub DKI di media sosial tidak selalu berasal dari Jakarta.

Baca Juga :  I Gede Pasek suardika : Penyusun Kepengurusan Hanura 2017 Diibaratkan Timnas

“Bisa jadi konten itu datang bukan dari warga Jakarta. Bagaimana kalau warga Medan atau Malang misalnya. Mereka bikin lalu menyebarkan dan akhirnya dikonsumsi warga Jakarta,” ujar Masykurudin dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2016).

Meski demikian, kampanye hitam di media sosial juga tidak boleh dibiarkan begitu saja. Musrykurudin meminta masing-masing tim pemenangan pasangan cagub dan cawagub DKI saling mengontrol kampanye hitam di media sosial dan melaporkannya ke Bawaslu DKI.

Baca Juga :  Elektabilitas Golkar Jeblok di Bawah Dua Digit

“Kalaupun tidak ditindak karena kurang bukti, setidaknya masyarakat tahu bahwa ini tidak boleh karena pada akhirnya ada yang melaporkan. Sehingga kalau mereka menerima konten, tidak mereka share kembali,” ujar Musykurudin.