Ahok Gubernur Psikopat, Jakarta Provinsi Chaos

Malah kadang-kadang AHok merasa superioritas dan merasa diri nya tuhan. Padahal Lia Eden yang mengaku “malaikat Jibril”, melihat AHok titisan “raja kera”. Semua sebutan di atas, memang dimanifestasikan AHok dalam tindakannya. Dia tidak membangun tapi menghancurkan, mulai dari fisik kota, sampai moral kemanusiaan. Menyebut tai berkali-kali dalam siaran langsung televisi (Kompas TV-program Aiman), saja dinilai banyak para pendidik, merusak dan menjadi contoh yang tak baik dengan anak-anak.

Baca Juga :  Diskusi: Empat Penantang Kumpul di Sentiong, Ahok Tak Datang

Seorang netizen bernama Oum Awe @awemany, melihat lebih kritis visi dan misi pemerintahan AHok, “kita dan apa yang ada di dalam kota ini bagi AHok cuma barang, etalase.”  Dalam visi misi itu, tertulis : Modern, Rapi dan Manusiawi.  Menempatkan manusiawi di belakang, menunjukkan keterbelakangan AHok. “Dia yang penting modern dan tertata rapi. Tidak berpikir soal nyaman dan aman. Karena manusia tak ada dalam pikirannya. Tak berpikir warga bisa maju dan berkembang.”

Baca Juga :  Elektabilitasnya Ditempel Yusril dalam Hasil Survei, Ini Komentar Ahok

Oum Awe @awemany, menyebut AHok narsis. Sedangkan Sandyawan Sumardi yang membina masyarakat di tepi Sungaiu Ciliwung, menyebutnya, fasis. “Hukum diterabas, tak ada ruang dialog dengan warga, sebagai pendatang AHok sedang merusak Jakarta,”ujarnya. Bagi komisioner KomNas HAM, “AHok adalah pelaqnggar HAM berat.”