Pihak hotel kemudian menyerahkan kepada perusahaan percetakan. MMT pun rampung dan dipasang sampai hari H tiba. Namun kesalahan baru diketahui pagi hari sebelum acara dimulai.
“Dari pembuat MMT ternyata ada kesalahan dan baru diketahui sebelum acara dimulai. Kemudian kebetulan ada yang memotret,” tandasnya.
Pihak panitia dan hotel kemudian mencari cara agar masalah tersebut bisa diatasi. Maka tulisan ‘Fakultas Hukum Universitas Diponorogo’ ditutup dengan tulisan yang benar.
“Saat disadari ada kesalahan, ditutupi, diganti dengan tulisan yang benar, hanya saja font-nya beda,” terang Nuswantoro.
Acara pun berjalan lancar meski dampaknya MMT tersebut tetap menjadi bahan pembicaraan di sosial media. Nuswantoro menjelaskan permasalahan itu sekarang sudah selesai karena pihak Hotel Patra Jasa mendatangi Fakultas Hukum dan menyampaikan permintaan maaf secara tertulis.
“Ya memang mau tidak mau hotel bertanggung jawab karena memberikan order (mencetak MMT). Sudah meminta maaf secara resmi, datang ke fakultas, dan juga secara tertulis,” jelas Nuswantoro.