Isu Makar Dari Kalangan Istana Sendiri

Bahkan Menkopolhukam Wiranto tidak mau terlalu cepat menuduh rencana demonstrasi 212 ditunggangi aktor politik tertentu. Artinya  Menkopolhukam tidak melihat adanya rencana makar pada aksi 212.

Jadi apa yang disampaikan Kapolri justru menimbulkan kebingungan dan kepanikan di masyarakat. Padahal aksi 212 nanti sebagai kelanjutan dari aksi 411, di mana istana dan parlemen menutup pintu untuk menerima tuntutan rakyat agar Ahok ditangkap terkait penistaan agama. Jika istana dan parlemen menutup pintu, maka tidak ada cara lain bagi rakyat untuk menlanjutkan aksi di jalanan sampai Ahok ditangkap.

Baca Juga :  Verry Mulyadi: Prabowo Tetap Idola Masyarakat Minang

Jika melihat kembali aksi 411 di mana Jokowi meninggalkan istana dan tidak mau menerima wakil-wakil ulama, sangat kuat dugaan Jokowi diarahkan dan dikendalikan suatu kelompok tertentu di Istana pada saat itu. Seharusnya langkah yang ditempuh Jokowi adalah menerima kedatangan para wakil ulama untuk meredakan kemarahan umat muslim. Jadi bisa dikatakan bahwa informasi yang diterima Jokowi adalah sesat dan menyesatkan, termasuk rencana makar pada aksi 212 mendatang.