kabarin.co, JAKARTA,
Aksi itu awalnya menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama. Namun, dianggap berpotensi melebar ke upaya penggulingan pemerintahan.
“Kalau saya sih enggak ada lah itu makar-makar,” ujar dia, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/11/2016) siang.
Ryamizard menilai, ada pihak tertentu yang memanfaatkan aksi unjuk rasa itu untuk mengadu domba masyarakat.
“Kalau ada yang mengadu domba, pasti. Dalam keadaan ribut seperti kemarin (demo 4 November) kan awalnya damai, tapi ada pihak tertentu,” ujar dia.
Ia meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian tetap waspada dalam melakukan pengamanan saat aksi lanjutan.
Pasalnya, aksi itu berpotensi pada upaya penggulingan pemerintahan.