kabarin.co – Pernyataan Gubnernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Punama alias Ahok yang menuding Ketua MUI Ma’ruf Amin berbohong soal telefonnya dengan mantan Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY) menuai kecaman dari berbagai pihak.
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengatakan, pernyataan Ahok tersebut dianggap sudah menunjukkan arogansi yang dibekingi oleh kekuatan politik yang cukup besar.
“Yang back up dia (Ahok) menurut saya orang kuat karenanya dia berani sesumbar itu di depan pengadilan,” ujar Nasir Djamil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dilansir okezone, Rabu (1/2/2017).
Namun yang harus disoroti dari pernyataan Ahok menurutnya terkait bukti adanya pembicaraan SBY dengan Ma’ruf. Dan yang menjadi pertanyaan darimana seorang Ahok mendapatkan rekaman pembicaraan sambungan telefon itu apabi;a benar adanya. “Darimana dia tahu soal itu, siapa yang memberitahukan itu, dan siapa yang melakukan itu?” heran Nasir.
Menurut Nasir, hak ini harus usut aparat penegak hukum karena dinilai sudah terindikasi pelanggaran hukum. Karena, yang bisa melakukan penyadapan hanyalah penyidik. Andai kata ada keterlibatan penyidik, perlu ditelusuri apa motif diberikannya rekaman tersebut kepada Ahok ataupun pengacaranya. “Ini serius perlu diusut,” tegas politikus PKS itu.
