Pelaku Pembunuhan Sadis SMA Taruna Nusantara di Duga Temannya Sendiri


kabarin.co – Dunia pendidikan kembali tercoreng khususnya nama besar SMA Taruna Nusantara. krisna Wahyu Nurchmad (15) pelajar kelas X, ditemukan tak bernyawa bersimbah darah ditempat tidurnya di barak atau graha no 17. Terdapat luka sayatan di leher warga Jalan Sumarna 12 RT 03, RW 04, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, itu.

Korban ditemukan tewas pada pukul 04.00 WIB. Orang pertama melihat korban adalah pamoh graha, Riyanto. Saat itu ia hendak membangunkan siswa untuk salat Subuh.

Pelaku Pembunuhan Sadis SMA Taruna Nusantara di Duga Temannya Sendiri

Saat ditemukan, korban terbarng di tempat tidurnya. Tampak darah segar masih mengalir dari luka sayatan sepanjang 10 sentimeter di lehernya. Polisi yang mendapat laporan dari sekolah langsung menggelar tempat kerjadian perkara (TKP).

Baca Juga :  Ucapan  Menteri BUMN Tak Ada Fakta, Anak - Cucu PT Semen Padang Matikan Kontraktor Lokal

Tim gabungan dari diskrimum, puslabfor, dan Reskrim Polres Magelang diterjunkan ke lokasi kejadian dengan dipimpin Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono. Petugas mengamankan beberapa saksi dan membawa korban ke RSUD Tidar Kota Magelang untuk diotopsi.

Polisi sedang mendalami apakah pembunuhan tersebut dilakukan seorang diri atau berkelompok. ”Motifnya masih kami dalami. Saksi-saksi masih diperiksa. Ada 13 siswa dan empat pamong yang mengetahui kejadian itu,” ujarnya.

Baca Juga :  SX4 S-Cross dan Ciaz Sukses Curi Perhatian Dalam Otomotif Award

Kirono berjanji segera mengungkap kasus tersebut. ”Ini kejadian yang memprihatinkan. Korban juga masih anak-anak. Kami sangat berduka,” imbuhnya.

Sementara itu, informasi yang beredar di internal orang tua siswa SMA TN menyebutkan, pelaku adalah rekan korban sendiri. Hal tersebut diperkuat beberapa foto baju dengan bercak darah. Baju itu diketahui milik rekan yang tinggal satu barak dengan korban.

Satu barak ditinggali 37 siswa. Masing-masing kamar hanya disekat dengan lemari. Di setiap kamar, ada dua tempat tidur bertingkat yang dihuni dua orang. ”Pelakunya benar-benar sadis. Ini sudah sangat kriminal,” ucap salah seorang wali murid.