Tuntut Permintaan Maaf, Masaa PDIP kembali Geruduk Kantor Radar Bogor

Nasional0 Views

kabarin.co – Kader dan simpatisan PDIP kembali menggeruduk kantor  redaksi Radar Bogor di Graha Pena, Jalan KH Abdullah bin Nuh. Massa PDIP menuntut Radar Bogor meminta maaf secara terbuka terkait pemberitaan berjudul ‘Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta’ yang dianggap menyudutkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Dengan jumlah hampir sama saat menggeruduk hari Rabu (30/5). Jam dua mereka datang ke kantor. Tuntutannya sama seperti kemarin,” kata Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja.

Tuntut Permintaan Maaf, Masaa PDIP kembali Geruduk Kantor Radar Bogor

Sejumlah tokoh PDIP ikut hadir,  Di antaranya Rudi Harsa Tanaya dan Diah Pitaloka. Pertemuan kedua belah pihak tersebut juga disaksikan Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Hamu yang datang terpisah.

“Staf Khusus Wapres, Pak Alwi Hamu untuk menengahi dan menyudahi ini karena memang ekskalasi kegaduhan sangat tinggi,” lanjutnya.

Semat terjadi kericuhan saat massa PDIP tiba di kantor Radar Bogor. Beruntung kericuhan tidak berujung perusakan.

Menyikapi tuntutan dari PDIP tersebut, Radar Bogor masih melakukan pertemuan internal untuk mengambil keputusan yang tepat.

“Kemungkinan minta maaf terbuka tidak. Manajemen Radar Bogor sedang merumuskan bagaimana menyikapi tuntutan PDIP itu, agar situasi di Bogor secara khusus bisa reda,” pungkasnya.

Usai mendapat jawaban dari pihak Radar Bogor, massa PDIP akhirnya membubarkan diri sekira pukul 17.00 WIB.

Kedatangan kader PDIP ini merupakan kedua kali. Sebelumnya mereka menggeruduk kantor Harian Radar Bogor Hari Rabu (30/5). Mereka menuntut klarifikasi terkait pemberitaan headline Radar Bogor yang berjudul ‘Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta’.

Tuntutan mereka adalah klarifikasi tentang penghasilan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri sebesar Rp 112 Juta. Dalam pertemuan tersebut, manajemen Radar Bogor menyepakati beberapa hal yang menjadi pertimbangannya untuk diklarifikasi. Salah satu poin yang disepakati itu adalah memuat tulisan klarifikasi yang akan diterbitkan pada edisi esok.