kabarin.co – Rencana aksi bela Rohingya di obyek wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada pada Jumat (8/9) nanti terancam gagal terlaksana. Penyebabnya, pihak kepolisian setempat tidak memberikan izin.
Alasan pihak kepolisian tak memberikan izin karena Candi Borobudur merupakan tempat ibadah, tempat wisata sekaligus menjadi obyek vital nasional. “Borobudur adalah cagar budaya dan tempat pariwisata,” kata Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono.
Aksi Bela Rohingya Di Candi Borobudur Terancam Gagal, Ini Penyebabnya
Kapolda menjelaskan, aksi bela Rohingya di kompleks wisata Candi Borobudur tidak tepat karena lokasi itu saat ini telah menjadi aset nasional dan warisan cagar budaya dunia.
Dikhawatirkan, jika aksi unjuk rasa digelar di Candi Borobudur akan banyak kerugian yang timbul. Candi Borobudur merupakan obyek wisata yang terbukti mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan dan perekonomian di sekitar.
Sejumlah orang menggantungkan hidupnya dari kegiatan pariwisata yang ada di Candi Borobudur. Ada komunitas andong, cindera mata, semua mengais rezeki. “Justru jadi merugikan rakyat kecil nantinya,” tegas dia.
Dengan alasan itu, kepolsian memastikan tidak akan menerbitkan surat pemberitahuan aksi di lokasi tersebut. “Polisi tidak akan terbitkan surat pemberitahuan,” kata dia (wck)
Baca juga:
Postingan Foto Hoax Rohingya Beredar, Tifatul Sembiring Minta Maaf Soal Itu
Ridwan Kamil: Kami Siap Tampung Pengungsi Rohingya
Tujuan PKS Membangun Crisis Center Tragedi Kemanusiaan Rohingya
Konflik Rohingya, PKS: Jokowi Kok Gitu…
Kecam Pembantaian terhadap Rohingya, Mantan Menteri: Pemerintah Myanmar Sangat Kejam
