Sedangkan mata uang lainnya bersandar di zona merah. Euro Eropa melemah 0,11 persen, dolar Australia minus 0,15 persen, rubel Rusia minus 0,19 persen, dan franc Swiss minus 0,21 persen.
Namun, rupiah akan mendapat sentimen dari pengumuman rilis inflasi Indonesia sepanjang tahun lalu yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang ini pukul 11.00 WIB.
“Ini akan memberi arah prospek ekonomi Indonesia selanjutnya,” ujar Dini kepada CNNIndonesia.com.
Lebih lanjut, Dini memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.800-14 ribu per dolar AS sepanjang tahun ini. Hal ini karena probabilitas kenaikan tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve berkurang.
Sementara Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp14.300-15.250 per dolar AS sepanjang tahun ini. Rentang pergerakan rupiah ini mempertimbangkan arah kebijakan moneter dari bank sentral di dunia, khususnya The Fed dan Bank Indonesia (BI).