Pertama di Indonesia, Gerai Program Perhutanan Sosial Hadir di BIM

Sementara itu, Ketua HKM-KPSU (Hutan Kemasyarakatan-Koperasi Produsen Serba Usaha) Solok Radjo, Alfadrian Syah mengatakan, kehadiran gerai kopi Solok Radjo di BIM dapat dijadikan sebagai etalase kopi perhutanan sosial di Sumbar.

Di gerai ini pengunjung bisa menyeduh dan membeli produk kopi Solok Radjo secara langsung. Dua pengalaman tersebut ditujukan agar bisa mewujudkan pengalaman kopi Sumbar di terminal keberangkatan.

“Ini adalah kopi yang kita tanam. Ada 18 jenis kopi,” ujarnya.

Baca Juga :  Andre Rosiade Bicara Kerja Nyata Wujudkan Keadilan Sosial

Dalam pengembangan Kopi Solok Radjo melibatkan hampir sebanyak 350 KK, yang menanam kopi. Program hilirisasi Solok Radjo yang telah dimulai sejak tahun 2002, untuk pengembangan produk turunan kopi.

“Dari produksi kopi kita yang mencapai 200 Ton per tahun, 20 persen berasal dari Solok Radjo ini,” beber dia.

General Manager (EGM) PT AP II BIM, Siswanto mengatakan, Bandara merupakan salah satu tempat yang banyak didatangi wisatawan tiap harinya. Rata-rata penumpang sehari 20 ribu orang berlalu lalang setiap harinya.