“Saya mendukung efisiensi dilakukan, bahkan saya dukung 1000% tetapi yang terjadi di Semen Padang dan Semen Tonasa dimana ada posisi Direksi yang kosong dengan dalih efisiensi menyebabkan banyak keputusan strategis menjadi terhambat. Nilai kerugian akibat keterbatasan ini saya pikir cukup besar, sebagai contoh misalnya dalam 1 item pengadaan di Semen Padang yang disinyalir merugikan perusahaan sampai 54 Miliar dalam 6 bulan terakhir”. Ungkap Anggota DPR berkacamata ini
Refrizal juga menanyakan konsistensi efisiensi yang dilakukan oleh Dirut Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso terkait pembelian areal baru perkantoran Semen Indonesia di Jakarta yang disinyalir menghabiskan dana 300 miliar.
“Apakah sebegitu urgent, Semen Indonesia melakukan pembelian areal perkantoran baru di Jakarta mengingat unit produktif Semen Indonesia bukan di Jakarta, tetapi di Gresik, Tuban dan Padang. Ini menurut saya aneh karena toh selama ini masing-masing perusahaan sudah memiliki kantor perwakilan di Jakarta?” Tanya Anggota DPR 3 periode ini.,