Alfis: Patuhi Asas Luber, Jaga Kemandirian dan Independensi Pemilu


Alfis menceritakan pengalamannya di Pemilu 2014 saat ia harus berseberangan dengan atasan di tempat kerjanya. Kala itu Alfis bekerja di sebuah perusahaan media nasional diminta oleh sang atasan untuk menjatuhkan pilihan kepada salah satu Paslon peserta Pilpres 2014.

“Waktu itu ‘si bos’ memberikan arahan kepada para karyawannya di sebuah hotel di Jakarta. Saya adalah orang satu-satunya yang menolak kegiatan tersebut sekaligus menyampaikan keberatan di dalam forum agar acara tak dilanjutkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Ade Armando Lecehkan Raja Salman, Netizen Bilang Becandanya Kelewatan

Alfis mengatakan konsekuensi yang dialaminya cukup besar namun dihargai oleh banyak rekan kerjanya. Ia dianggap menjaga prinsip kemandirian dan independensi sebagai pemilih. Ia sekaligus menjadi contoh bagi banyak karyawan lain yang beda pilihan, tapi tak berani mengungkapkan sikapnya.

“Jadilah seorang yang patuh kepada atasan, bukan sebagai penjilat. Hak demokrasi dihormati, hargai hak pilih orang lain karena kalau bicara wakil rakyat, kita bicara kualitas dan kapabilitas,” tegas Anggota Komite Tetap PSSI Pusat tersebut. (red)

Baca Juga :  Verry Mulyadi: Porbbi dan Lintas Organisasi Terus Bergerak di Bidang Sosial

Baca Juga:

Banyak Potensi Daerah Yang Belum Digarap, Kabupaten Solok Bisa Maksimalkan PAD

Usulan KLB Secepatnya Berpotensi Melanggar Statuta PSSI

Miris, Masih Ada Tim Sukses yang Menggunakan Black Campaign dan Curang Dalam Berkampanye