Tak lama kemudian, ada suara letusan senapan angin yang berasal dari arah utara tempat korban dan para saksi latihan. Karena merasa panik, korban bersama para saksi lari berhamburan meninggalkan tempat latihan. Kendy bersama sejumlah teman-temannya berlindung di salah satu rumah, tak jauh dari tempat latihan.
Saat berlindung, Kendy menginformasikan kepada seorang temannya, ia terkena tembakan. Setelah itu ia jatuh tersungkur di tanah. Melihat itu, temannya berusaha membopongnya berjalan ke rumah Kendy. Menurut Rudy, ketika tiba di rumah korban terlihat darah mengalir dari pelipis bagian kanan dan korban mulai lemas.
Keluarga lalu membawa korban ke Rumah Sakit Umum Penyanggah Perbatasan Betun untuk dirawat. Tetapi, pada Minggu 30 April 2023 sekitar pukul 10.00 Wita korban meninggal dunia. Keluarga yang tak terima, lalu melaporkan kejadian itu ke polisi.
“Saat ini, pelaku telah ditetapkan tersangka dan telah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut,” kata Rudy. Sebelumnya diberitakan, Kendy Apdodis Nahak, pemuda asal Dusun Kota Bone, Desa Kota Bone, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terkena tembakan peluru senapan angin di bagian pelipis kanan.