Presiden Duterte Meminta Maaf kepada Orang Yahudi, Ini Penjelasannya

kabarin.co – Hati-hati dengan mulut Anda. saran ini tampaknya memukul Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang akhirnya meminta maaf kepada orang-orang Yahudi untuk pernyataanya yang membandingkannya dengan Adolf Hitler sehubungan dengan jutaan orang tewas dalam pertempuran kejahatan narkoba di Filipina.

“Meskipun saya benar-benar tidak mengatakan sesuatu yang salah, lebih baik mereka tidak mengutak-atik memori ini, jadi saya meminta maaf kepada orang-orang Yahudi,” kata Presiden Duterte seperti dikutip Channel News Asia, 3 Oktober 2016.

Baca Juga :  Tentara Turki Masuk Kedalam Suriah 35 Warga Tewas

Meski sudah meminta maaf kepada orang-orang Yahudi, Presiden Duterte menjelaskan, ia tidak melakukan kesalahan dengan kebijakannya membunuh jutaan orang yang terlibat dalam kejahatan narkoba.

Sebelumnya, Presiden Duterte menyamakan dirinya dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler. Hanya, kata Presiden Duterte, Hitler membantai orang tak bersalah. Sementara ia membantai pengedar narkoba yang merusak generasi masa depan.

Baca Juga :  Aldridge: Klopp Harus Berhati-hati Menunjuk Kiper Saat Laga Melawan Manchester United

Pernyataan Presiden Duterte yang menyamakan perang terhadap narkoba di negaranya dengan tragedi Holocaust yang menewaskan jutaan orang Yahudi di Eropa telah mendapat kecaman dari beberapa komunitas Yahudi yang berbasis di Amerika Serikat. “Duterte berutang permintaan maaf kepada para korban Holocaust untuk retorika yang menjijikkan,” kata Abraham Cooper, rabi dari Simon Wiesenthal Center yang berbasis di Amerika Serikat.