Publikasi pertama soal ‘naga terakhir di muka bumi’ itu dikeluarkan pada 1910, dari ekspedisi Belanda ke Pulau komodo — di mana hewan itu ditembak lalu kulitnya dibawa ke Jawa.
Konon, legenda naga Tiongkok ada kaitannya dengan komodo.
Publikasi pertama soal ‘naga terakhir di muka bumi’ itu dikeluarkan pada 1910, dari ekspedisi Belanda ke Pulau komodo — di mana hewan itu ditembak lalu kulitnya dibawa ke Jawa.
Konon, legenda naga Tiongkok ada kaitannya dengan komodo.
Pada Senin, 27 Agustus 1883, tepat pukul 10.20, Krakatau meletus dahsyat.
Kekuatannya setara 150 megaton TNT, lebih 10.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40 meter, menewaskan lebih dari 35 ribu orang. Itu versi resmi.
Sejumlah laporan menyebut, korban mencapai 120 ribu. Kerangka-kerangka manusia ditemukan mengambang di Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan.
Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau terdengar sampai radius lebih dari 4.600 km hingga terdengar sepanjang Samudera Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timur.
Letusan tersebut masih tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah terdengar di muka bumi. Siapapun yang berada dalam radius 10 kilometer niscaya menjadi tuli. The Guiness Book of Records mencatat bunyi ledakan Krakatau sebagai bunyi paling hebat yang terekam dalam sejarah.