Hati-hati! TNI Dikhawatirkan Jadi Sasaran Teror jika Ikut Gempur ISIS di Filipina

kabarin.co – Wacana pengerahan TNI di Filipina bagian selatan untuk menggempur kelompok ISIS, tidak selalu berdampak positif bagi Indonesia jika direalisasikan.

Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan bahwa kebijakan itu juga bisa berdampak negatif.

“Dalam konteks domestik, keterlibatan militer Indonesia bisa saja memberi dampak psikologis terhadap kelompok-kelompok pendukung ISIS di Indonesia,” ujar Harits kepada Kompas.com, Sabtu (24/6).

Baca Juga :  Hat-trick Boaz Solossa Bawa Persipura Jayapura Kalahkan PS TNI

Secara kongkret, bisa saja kelompok pendukung ISIS yang ada di Indonesia memperluas target sasarannya tidak hanya kepada Polri, melainkan juga kepada tentara.

“Mereka bisa menjadikan aparat TNI sebagai bagian dari daftar target teror seperti halnya kepolisian,” ujar Harits.

Diketahui, kelompok teroris selama ini selalu mengincar polisi dengan berbagai alasan, salah satunya balas dendam.

Baca Juga :  Penjara Lebihi Kapasitas di Filipina, Tidak Manusiawi dan Menyimpan "Bom Waktu"

Oleh sebab itu, Harits meminta pemerintah betul-betul memikirkan apakah pengerahan personel ke Filipina itu merupakan satu-satunya jalan terbaik mengalahkan pendukung ISIS di sana atau tidak.