2.400 Pelaku Kejahatan Tewas, Duterte: “Akan ada lebih banyak lagi yang dibunuh”

kabarin.co – Manila, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan akan ada lebih banyak lagi penjahat yang tewas sebelum perang melawan narkoba berakhir. Pernyataan ini disampaikan usai kepolisian Filipina menyebut sudah 2.400 orang tewas sejak Duterte menjadi presiden dan memulai perang melawan kejahatan, termasuk narkoba.

“Akan ada lebih banyak lagi yang dibunuh hingga pengedar narkoba terakhir disingkirkan dari jalanan. Hingga pengelola pabrik narkoba (terakhir) dibunuh, kita akan terus melanjutkannya,” terang Duterte kepada wartawan setempat, sebelum terbang ke Laos, seperti dilansir Reuters, Senin (5/9/2016).

Duterte akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam KTT ASEAN di Laos pada Selasa (6/9). Meskipun Duterte telah memperjelas dirinya tidak akan mau dikuliahi soal HAM oleh Obama.

Dari jumlah 2.400 orang yang tewas, dipastikan sekitar 900 orang tewas dalam operasi kepolisian. Sedangkan kematian sisanya ‘masih dalam penyelidikan’. Aktivitas HAM setempat menyebut istilah ‘masih dalam penyelidikan’ itu merujuk pada pembunuhan di luar hukum dan sewenang-wenang.

Kampanye keras Duterte terhadap setiap pelaku kriminal itu menuai kritikan tajam dari berbagai organisasi HAM dan dikecam AS, juga PBB.

“Saya seorang presiden dari sebuah negara berkedaulatan dan kita sudah sejak lama berhenti menjadi negara koloni,” tegas Duterte, ketika ditanya soal rencana pertemuannya dengan Obama.

“Siapa dia, berhadapan dengan saya? Faktanya, Amerika yang justru harus menjawab banyak pertanyaan. Setiap orang memiliki catatan mengerikan untuk pembunuhan di luar hukum,” imbuhnya.

Duterte sebelumnya mengkritik tajam PBB usai organisasi dunia itu mengkritik melonjaknya angka pembunuhan di Filipina. Duterte juga menolak untuk bertemu Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam KTT ASEAN. (det)

Baca Juga:

Budi Waseso tidak bisa Meniru Rodrigo Duterte Memberantas Narkoba

Duterte Lipat Gandakan Kekuatan Untuk Melawan Teroris Dan Bandar Narkoba

Rencana Pembunuhan Presiden Duterte Terbongkar Oleh Kepolisian Filipina