Citrine Permata nan Manis Hadiah dari Sang Mentari

kabarin.co – Citrine adalah permata Quartz makrokristalin dengan warna kuning keemasan. Keindahan cahayanya membuat batu ini sejak lama diianggap sebagai benda berharga anugrah sang mentari. Memang, cahaya surya bagai terperangkap dan kilaunya memancar dari batu nan manis ini.

Karena masih turunan Quartz, maka formula kimianya sama dengan permata turunan Quartz lainnya, SiO2 atau silikon dioksida dengan sistem kristal trigonal, namanya diambil dari bahasa Prancis ‘citron’, atau limau/jeruk.

Warna-warninya bervariasi mulai dari kuning muda kehijauan seperti lemon, kuning madu agak coklat, kuning emas, sampai oranye terang. Dalam keluarga Quartz, Citrine adalah permata kedua paling populer setelah Ametis (Kecubung) yang berwarna ungu itu.

Citrine faceted cuts
Citrine dalam berbagai bentuk asahan/gosokan facet/berjenjang.

Dalam dunia perdagangan permata, Citrine seringkali disebut Topaz Madeira, Batu Akik Cempaka atau Kinyang Cempaka. Cempaka yang benar-benar bagus dan asli termasuk jarang didapat di alam, karenanya permata nan indah ini seringkali dibuatkan penggantinya.

Citrine dapat dihasilkan dari Kecubung Asihan (Ametis ungu muda) dan Quartz bening yang dipanaskan pada suhu 200º Celcius selama empat jam. Temperatur ini benar-benar dijaga kontinuitasnya, karena jika suhu naik menjadi 300º warna kuningnya akan hilang dan kembali menjadi bening.

Zaman dulu orang menganggap batu yang memiliki kilap vitreous ini mampu menawarkan racun ular, bahkan permata dengan derajat kekerasan 7 pada skala Mohs ini dianggap ampuh menangkal pemakainya dari fitnah dan rencana jahat.

Lepas dari itu, Citrine memang indah, cocok diikat dengan emas, perak atau pun emas putih, baik tersendiri atau dikombinasi dengan permata lain seperti Ametis, Blue Topaz atau Peridot.

Citrine-Jewelries
Citrine dalam asahan facet dan beraneka perhiasan. Citrine dengan warna kehijauan disebut Lime Citrine.

Citrine kebanyakan diasah facet/berjenjang dalam berbagai bentuk seperti brilliant, briolet, emerald cut, marquise, trilion dan berbagai variasinya. Namun ada juga berbentuk cabochon yang tetap menawan jika dirangkai dalam desain perhiasan tertentu seperti sebentuk gelang di bawah ini.

Citrine-Bracelet
Citrine dalam gosokan cabochon/dome

Pemasok utama Citrine adalah Brazil, khususnya dari daerah Rio Grande do Sul. Banyak permata ini pada mulanya adalah Ametis atau Smoky Quartz. Setelah dipanaskan dalam panas yang kontinyu, warna ungu Kecubung perlahan menghilang digantikan warna kuning keemasan.

Citrine crystals
Kristal Citrine dengan berbagai tingkat kejernihan, inklusi dan kepekatan warna kuningnya yang khas.

Kadang-kadang Citrine digolongkan sebagai topas kuarsa. Hal ini dikarenakan kebiasaan selama bertahun-tahun banyak permata berwarna kuning disebut Topaz. Setelah diketahui bahwa Topaz adalah mineral yang lain (bukan kuarsa), nama ini (topas kuarsa) pun tidak dipakai lagi.

Umumnya Citrine masih lebih mudah didapat dibanding Ametis, saudara semineralnya itu. Sepeti halnya permata ‘beradonan’ mineral Quartz lainnya, kristal Citrine relatif cukup banyak tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk, bahkan dalam ukuran yang ekstra besar.

Permata ini memiliki kekerasan yang sangat baik dan tangguh sehingga cocok untuk dipakai sehari-hari, perawatannya tidak rumit, cukup dengan air dan sabun untuk membersihkannya. Tapi hindarkan dari panas tinggi yang intens, karena akan memudarkan warna kuning keemasannya. (mfs)

Baca juga:

Ametis si Permata Ungu yang Unik dan Cantik

Zamrud, Permata Hijau yang Menghiasi Taman Surga

4 Negara Penghasil Blue Safir Terkenal di Dunia