“Evaluasi dengan indikator kinerja yang jelas sangat penting untuk menilai apakah APBN telah tepat sasaran atau belum. Misalnya, alokasi belanja modal yang lebih besar dapat mengurangi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dibandingkan belanja rutin,” tegasnya.
Dalam diktum ketiga Inpres 1/2025, Presiden Prabowo menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga untuk mengidentifikasi efisiensi anggaran, terutama belanja operasional seperti pemeliharaan, perjalanan dinas, dan pembangunan infrastruktur.
Namun, pemangkasan ini tidak mencakup belanja pegawai dan bantuan sosial, sehingga diharapkan dapat menjaga keseimbangan pengeluaran tanpa menimbulkan dampak signifikan pada masyarakat. (***)