“Tapi ini analisis yang sifatnya mengkaitkan, bisa jadi, jawabannya bisa jadi nih, tidak pasti. Dia tidak ingin orang lain mengetahui kalau dia meninggal karena bunuh diri. Karena pilihan tempatnya di sana,” katanya.
Tubagus juga memberikan analisis mengapa Yodi Prabowo memilih pinggir Tol JORR sebagai tempat bunuh diri, karena lokasi tersebut adalah rute perjalanan pulangnya setiap hari.
“Lalu kenapa dia pilihannya di sana? Karena itu adalah rute yang dia sangat kuasai, karena rute itu berdasarkan analisis CDR (call data record) dan keterangan saksi, itu adalah rute yang biasa dia lalui tiap hari, sehingga depan jalan ada pintu masuk tol itu dia sangat dia ketahui betul karena itu rute yang dilaluinya tiap hari,” katanya.
Lebih lanjut Tubagus menjelaskan tidak ada saksi yang melihat Yodi Prabowo saat melakukan bunuh diri. Menurutnya, secara logika, jika bunuh diri dilakukan di tempat ramai dan diketahui orang lain, aksinya akan dicegah.
“Pertama, ada nggak saksi yang melihat dia bunuh diri? Jawabannya tidak ada. Kalau jawabannya ada, pasti tidak akan dilakukan analisis macam-macam kalau ada saksinya yang melihat bunuh diri. Karena tidak ada (saksi), penyidik mencari dengan menggunakan kacamata yang lain. Kalau ada yang melihat dia bunuh diri pasti dicegah. Ini logikanya kita kalau orang bunuh diri pasti nyari tempat sepi,” katanya.