“Jadi bapa sempat bilang, ada asap ini. Jadi kita semua mulai panik dari situ,” sebutnya.
Saat muncul kobaran api, memang ada arahan dari pihak kapal agar penumpang tidak melompat ke laut.Saat itu posisi kapal tengah melaju atau mengikuti jalur pelayaran menuju Alor tak tak jauh dari pesisir.
Karena berdesakan, dan semua penumpang berada di bagian depan, para penumpang saling dorong hingga ada yang terjatuh dalam laut.
Mereka panik karena pada bagian belakang sudah dikepung kobaran api.
“Setelah itu karena saya dekat dengan perauh karet maka saya langsung pegang perauh karet,” kata dia.
Novita mengaku, ia sempat bertemu ayahnya di tengah laut. Saat itu sang ayah tengah memegang sebuah pelampung.
Setelah itu, keduanya berpisah dan hingga kini belum bertemu. Novita mengaku berpisah dengan ayahnya akibat hempasan gelombang.
Novita juga menyampaikan, pihak kapal juga tidak memberikan instruksi apapun ketika adanya kobaran api.
Penggunaan life jaket atau pelampung merupakan inisiatif sendiri oleh penumpang.