kabarin.co, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak memahami sinyal politik yang diungkapkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada dirinya.
Dalam beberapa kesempatan, Ahok seringkali mengklaim dekat dengan Megawati. Namun menurut Andreas, dalam konteks Pilkada DKI Jakarta, Ahok tidak mengerti sinyal yang pernah disampaikan Megawati beberapa waktu lalu.
“Sejak awal Bu Mega kan sudah pesan, ‘Ahok-Djarot kerja baik-baik’. Kalau dia kenal tapi tidak bisa menerjemahkan kalimat itu, artinya dia tidak kenal. Padahal, Ahok ini biasanya cerdas, tapi dia paham atau nggak ya?” kata Andreas di Kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (5/8).
Andreas menilai ketidakpahaman itu membuat Ahok memutuskan maju lewat jalur independen yang kemudian dibatalkan dan memilih maju lewat jalur partai politik. Itu mencerminkan langkah politik Ahok yang terburu-buru.
Sebaliknya, Andreas mengatakan PDI Perjuangan tidak akan terburu-buru mengumumkan bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung. “Masih ada tanggal 23 Septermber, kenapa harus sekarang, besok atau minggu depan?” ungkap Andreas,