Usai Nyatakan Harus Dipisah, Kini Jokowi Bilang Politik dan Agama Harus Disambung


kabarin.co – Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, politik dan agama disambungkan dalam konteks yang benar, bukan dipisahkan.

“Jadi memang politik dan agama harus disambungkan dalam konteks yang benar,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Masjid dan Gedung Singo Ludiro di Sukoharjo, Sabtu (8/4/2017).

Usai Nyatakan Harus Dipisah, Kini Jokowi Bilang Politik dan Agama Harus Disambung

“Kalau kebijakan dilandasi spiritualitas, moralitas, nilai-nilai pengabdian dan nilai-nilai lain yang diajarkan agama Islam ya itulah sambungnya politik dan agama,” imbuh Jokowi.

Baca Juga :  Tak Ikut Reuni 212, Muhammadiyah: Kami Sibuk

Diketahui sebelumnya, pada 24 Maret 2017 saat Jokowi meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumut, Ia sempat meminta untuk tidak mencampuradukkan antara politik dan agama.

Tapi, kali ini di Pondok Pesantren Singo Ludiro, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa yang ia maksudkan adalah politik dapat dilandasi nilai-nilai yang diajarkan dalam agama.

Baca Juga :  Kisah Ikram Algiffari Kiper Muda Indonesia: Dari Kiper Tarkam Ke Timnas Indonesia U-16

“Beberapa minggu lalu saya menyampaikan, saya memperingatkan saat itu bahwa jangan mencampuradukkan antara politik dan agama. Apa maksudnya? Peringatan itu konteksnya adalah dalam rangka persatuan negara kita. Sekali lagi dalam rangka persatuan negara kita. Jangan sampai agama dipolitisasi menjadi sebuah komoditas,” ungkap Presiden.