Ingat komentar-komentarnya setelah Real Madrid yang dipegangnya dikalahkan Sevilla, padahal tiga hari kemudian bakal menghadapi lawan tangguh Manchester City di Liga Champions. “Saya gagal membuat sebuah tim yang berkomitmen, saya tidak berhasil meyakinkan pemain bahwa sepakbola adalah priotitas terpenting di hidup mereka.”
Well, bisa dibayangkan bagaimana perasaan pemain Madrid mendengar ocehan pelatihnya ini. Sebuah statement yang sangat cerdas dari Mou, karena setelah itu para pemain Madrid tahu apa yang harus dilakukan saat melawan City. Membuktikan komitmen mereka sebagai pemain profesional atau kehilangan posisi di Bernabeu.
Motivasi bisa ditoreh dari cinta atau dari kebencian. Mourinho tidak peduli dari mana itu berasal asalkan pemainnya kembali pada performa terbaik.
Seorang pelatih, lagi-lagi ditekankan, tak cukup hanya tahu sepakbola. Seorang Nilmaizar dimasa melatih Timnas Indonesia 2012. Mungkin banyak orang menilai dia pelatih yang biasa-biasa saja, atau sedikit diatas rata-rata, karena membawa Semen Padang finis nomor empat di kompetisi ISL 2011 dan juara IPL 2012.