Pemimpin dengan etos kerja, nasionalisme dan kemampuan memotivasi dan berkomunikasi yang hebat. Dia memberikan atmosfer positif, keyakinan dan kepercayaan diri untuk timnya dalam situasi yang sangat berat dan prihatin. Dia berada paling depan saat satu-satunya timnas yang dilecehkan pendukungnya sendiri.
Dari tiga ilustrasi diatas, nyatalah bahwa seorang pelatih tak cukup hanya punya ilmu sepakbola belaka. Sehebat apapun ilmu sepakbola seorang pelatih, ketika dia tak ditunjang ilmu lain, sikap, dan leadership yang bagus, belum lah pantas dia menyandang label hebat.
Banyak pelatih yang terjebak dengan egonya sendiri, terjebak dalam cara berkomunikasi yang buruk, dan mengira dengan ilmu sepakbola saja sudah merasa cukup untuk bisa disebut hebat. Anda salah, kalau berfikir seperti itu. (*)
*) Disarikan dari berbagai sumber
**)Pimred Kabarin.co, kompetensi Wartawan Utama