Opini  

Mengejar Infrastruktur, Melepas Kedaulatan Rakyat

kabarin.co, Tulisan ini dibuat setelah saya melihat berita di media nasional bahwa Jokowi akan menggunakan mata uang China Yuan sebagai acuan kurs mata uang Rupiah. Pernyataan Jokowi tidak mengejutkan saya karena sudah terlihat fenomena kerjasama perdagangan dan investasi asing di Indonesia semakin condong ke China.

Kebijakan pembangunan infrastruktur melalui pembiayaan China sudah nampak sejak Jokowi mengawali tugasnya sebagai Presiden. Tetapi bayangan lebih menyeramkan terlintas di benak saya, apakah Indonesia akan menjadi Zimbabwe dan Angola berikutnya? Zimbabwe telah mengganti mata uangnya dengan Yuan yang tentunya bukan secara sukarela, tetapi ada tekanan politik dan ekonomi dari China. Hal yang sama bisa juga terjadi dengan Indonesia, dan tanda-tanda itu dimulai dengan menjadikan Yuan sebagai acuan kurs Rupiah.

Baca Juga :  Yusril Ihza Mahendra : Saya Enggan Paparkan Program Kerja, Takut di Curi Ahok

Terbersit kekhawatiran Rupiah akan digantikan Yuan akibat dari resiko perdagangan dan investasi China di Indonesia. Jika terjadi demikian, apakah Rupiah hanya dipandang sebagai nilai ekonomis saja? Apakah Rupiah tidak dilihat dari sisi kedaulatan dan kemandirian ekonomi bangsa Indonesia?